Kamis, 04 Desember 2014

Cerita Lika - Liku Di Sebuah Taman Kampus IAIN Surakarta


Di pagi hari sekitar jam 10 pagi tiba2 ada sms yang mengejutkan dari saya yaitu mbak Azizah Cobra.....tiba2 langsung mengabari saya bahwa saya sudah sampai di kamupus IAIN SURAKARTA bersama temen2nya, padahal saya sednri lagi makan belum mandi tapi kalau gosok gigi ya sudah(kan mau ketemuan sama cewek, malu dong kalau tdk gosok gigi, biarpun belum mandi, hehehe.).
akhir nya saya buru2 menuju si mbak azizah bersama kawannya terus saya ajak salaman semua, biarpun ada salah satu temennya mbak azizah yang begitu alim sekali, jadi salamannya tidak bersentuhan, tapi saya hormati si dia nya. terus saya kenalan satu persatu dari temennya mbak azizah
ada yang namanya mbak tia fitriani, ada yang namanya tinuk fitriani ada juga mbak nurul dan satu lagi namanya lia. setelah disitu saya dan sahabat2nya mbak azizah berkela bareng2 di taman kampus IAIN SURAKARTA. setelah itu lihat informasi mengenai pembukaan kampus IAIN SURAKARTA sambil berkela, tapi saya sendiri diam membelenggu karna pancaran mata saya terpaku dalam satu cewek itu, malaikat cinta pun bertanya kepadaku dalam bayang2 mimpiku, eeeehhhh faiq kamu mlihat apa, aku menjawab dengan keras sekali tapi tidak lewat mulut, melainkan lewat hati saya melihat cewek cantik sekali wahai malaikat cinta, malaikat cinta bertanya kepadaku sambil berkelaka, emang siapa cewek yang kau pandangi itu, aku jawab dengan seneng banget, ituloh wahai malaikat cinta yang pakek kerudung COKLAT. malaikat cinta ketawa bahak2 sama saya, oohhh itu to, kenapa kau diemmen saja, ayo langsung di tembak saja ujar malaikat cinta yang membisikiku dalam telinga ku, hussssttt sudah jadian dah lama ko, ya udah saya tak pergi dulu ya, selamat memandangi cewek itu yang cantiknya melebihi bidadari dari surga itu, okey malaikat cinta.
TIBA-TIBA lamunan saya dihentikan sama tinuk, kata tinuk ayo mas kita lihat2 kampus yang disana sambil foto2. terus sambil bingung saya mengikuti saja kata2 dia, seperti kerbau dicocok hidung nya saya ikut saja.
temen2nya azizah sambil tanya sama saya. saya disitu seperi PEMANDU WISATA. hahaha.... tidak apa2 lah yang pnting kan saya bisa mnemukan cinta sejati saya...
akhirnya tepat jam 10 lebih 30 menit temen2 si azizah duduk di gedung TARBIYAH DAN BAHASA sambil melihat pemandangan yang begitu indah sekali. duduk sbentar sambil ngobrol2. sekitar 10 menittan tiba2 mbak tia sama mbak tinuk malah foto di atas tangga, saya cuman bengong sndiri mlihat cewek yang berkrudung coklat dan dikasih jaket coklat kaos nya putih,, hatiku berkat SEMPURNA....!!!!
kapankah saya bisa berfoto dan berkelana sama dia, kalau perlu saya bisa menikahi dia.
akhirnya tak lama kemudian saya denger salah satu dari temen2nya mbak azizah, ada suara KRUCUK KRUCUK KRUCUK...!!!! aku lngsung terbangun dari lamunan saya, itu suara apa mbak saya tanya dari temen2nya mbak azizah, akhirnya cewek yang berkrudung coklat menjawabnya yg bgtu indah kata2nya.....
oohh itu suara perut , kan kita2 blm makan to dari tadi. saya cuman bengong mendengarkan syair2 yg keluar dari mulut cewek yg berkrudung coklat itu.
dalam hatiku berkata: oooohhh bgtu indah nya suaramu wahai permaisuriku, sampai2 angin mau meniupkan bumi ini tidak jadi, karna lihat syairmu yg merdu itu, mentari disiang bolong pun ikut diam sejenak mndengar rintititan yang keluar dari cewek yang berkrudung coklat itu, awanpun tak jadi mendung karna si cewek itu berbicara yg merdu itu, BUMI, LANGIT dan ALAM juga menyaksikan dia.
cuman saya berkata ooohhh suara perut to, sambil ngomong nya tersendat2.
cewek tersebut ngmong lagi , mas saya tak pulang saya. ya udah pulang saja, stelah dia berjalan mau menuju ke motor yg dikendarai dia.
saya masih ragu2 mau empat mata sama dia, atau bahsa gaulnya mau pacaran,, hehehhe... tapi aku takut,kalau dia menolakku tuk berpacaran, soalnya kan dia laper banget dan juga dia cantik banget melebihi cantiknya bidadari yg disurga, akhirnya dengan niat bil barokah saya mau mnemui cewek yg berkrudung itu di bawah pohon alas menunggu. akhir saya ngobrol panjang sekali sambil mengasih kumpulan buku2 PUISI saya(semoga aja menyimpannya dengan baik).
akhir saya bawah dia di taman CINTA, lyaknya permaisuri dan radja.
akhir nya saya foto2 sama dia sambil dia malu2 sama saya, seperti putri malu yang tersentu oleh tangan2 manusia.
terus akhirnya saya mempulakan dia, sambil saya pegang tangan nya yang begitu lembut sekali seperti salju.

dan saya berharap semoga tuhan menjodokan saya sama dia, karna tidak ada dia hidupku akan kelabu,
ya tuhan ku aku cinta dan aku sayang ama dia, biarlah pengorbananku begitu besar, tapi kalau buat dia saya ikhlas dan menurutinya, AKU CINTA DIA DAN AKU SAYANG AMA DIA.

: LUKISAN TUA DISEBUAH GUBUK KECIL


di gubuk tua yang kecil itu saya sendirian diringi dengan rokok beserta SUSU putih dan juga di iringi suara musik dari gitar tua ini ku petik gitar yang kusut dan usianya agak tua ini. akan ku nyanyiakn DUA SEDJOLI dari karyanya Dewa19 itu, dan ku angan-angkan dia sampai dia tertidur lelap dengan racun lagu cinta ini. biar kau memimpikan ku dengan rasa kasih sayang. setelah bermain gitar saya berhenti sejenak tuk menyeruput SUSU yang kental itu dan menghisap sebatang rokok, ku biarkan gitar tua itu ku taruh disampingku saja, biar ANGIN yang indah itu memetik senar gitar saya itu.
tiba-tiba angin membisiki telinga ku, membisiki tentang ngelukis wajah si perempuan itu yang postur tubuhnya indah sekali, dengan dilumuri krudung dan juga baju berwarna coklat itu. dan saya langsung ambil cat dan kanfas, kulumuri kanfas itu yang putih sekali seperti wajah yang ku lukis ini. saya nglukis sambil meng angan-angan wajah dia.
tak lama kemudian lukisan itu pun jadi, ku keringkan KANFAS itu di atas rumput-rumput yang hijau.
tapi lukisan itu tak kunjung kering, mungkin angin sepertinya ikut malu dengan lukisan saya yang ku lukis itu atau mungkin dia sedang cemburu kenapa yang di lukis cuman cewek itu, kenapa ko tidak saya saja yang kau lukis. SEMBARI pun ikut menjawab :wahai angin yang indah, kau hanyalah benda abstrak, sedangkan cewek ini adalah benda kongkrit, bagaimanapun benda abstrak itu sulit aku bayangkan , jadi mohon maaf jika saya tidak bisa melukis wajahmu, tapi tolong tiupkan lukisan ini sampai bener-bener kering. akhirnya angin pun meniupkan lukisan itu.
suara-suara burung merpati pun ikutberkicau riau melihat lukisan saya ini.
saya pun berteriak sama burung dan angin, wahai burung merpati dan angin tolong sampaikan pesenku ini untuk dia yang ku sayangi. bisikan telinganya buat dia, karena PANGERAN MERINDUKAN mu dan PANGERAN pun juga MELUKIS WAJAH mu yang indah itu buat mu.

>>>SALAM RINDU BUAT SAYANG<<

KONTRAKAN BERBENTUK SPANYOLAN ITU PENUH MISTERI.


ketika senja sore tadi tepat pukul 17:40 menit. saya bergulat dengan buku yang berjudul KAIFAl RUH.
tiba2 saya dikagetkan dengan suara gembrubuh, dengan kost-kost an yang penuh misteri itu saya langsung keluar melihat suara apa itu.?
eeehhhh tak tau nya langit tiba2 menangis.
saya menantap air yang turun dari langit itu yang membasahi bumi itu.
saya merenung disela-sela yang penuh misteri itu, saya melamun sejenak,
tiba-tiba saya teringat cewek kemarin yang berkerudung coklat yang bajunya putih dilapisi dengan jaket berwarna coklat dengan sepatu yang penuh warna ASMARA itu.
akhirnya tangan dan fikiran saya ingin mengambil sebuah pena dan kertas putih. ingin membuat cerita tentang perasaan yang begitu memikirkan cewek itu sambil di iringi dengan percikan hujan itu.
akhirnya saya menulis dengan kata-kata ingin ketemu dia lagi.
stelah selesai menulis, saya labuhkan kertas putih itu bersama pena ku, ku kirim surat itu buat kamu yang aku rinduhkan, hujan yang begitu deras membasahi badan saya yang kumu itu. aku rela basa kuyup seperti ini, tapi tolong kirimkan surat ini ke dia, biar tau bahwa ada seseorang yang merindukan mu. isi hatiku berbicar<<
akhirnya saya meminta pertolongan sama hujan.
stelah kertas itu berkelabu seperti kapal yang terombang ambing mengikuti arus air.
akhirnya saya kembali lagi ke kost an. saya kedinginan sambil melamunkan si dia.
teh dan rokok yang selalu menemani saya dan juga mengerti apa isi hatiku.
aku terdiam sampai beberapa silam. ku dengar suara magrib berkumandang, tapi dari suroh bambu. saya linglung seperti orng hilang ingatan, diam membelenggu di pojok yang penuh nyamuk2 kecil yang menemaniku.
akhirnya hujan pun lega. saya pun mandi dengan air yang jernih itu dengan clotean kodok2 manis itu, tepat waktu jam 18:20 menit saya langsung SMS "sayang" kepada orng yang aku rindukan dan ku cintai itu.
ku tunggu sambil bermain gitar dan ditemani sama rokok dan teh.
ku tunggu SMS dari dia, sampai beberapa menit silam. tapi dia tak membalas sms dari saya, saya melamun lagi, ada apa dengan gerangan ya, apakah dia sakit, ataukah dia tidak punya pulsa, ataukah dia jijik melihat saya dengan wajah saya yang kumu ini.
dengan fikiran tak karuhan, saya pergi ke gubuk yang sepi sekali dengan diterangi lampu petromak itu saya melamun sendiri disitu, saya duduk smbil menatap langit, ataukah ini takdir saya dengan wajah kumu, miskin, dan tidak punya apa-apa ini, cuman punyanya CINTA ABADI saja. wahai tuhan bantu saya jodohkan saya sama dia. aku cinta sama dia dan juga sayang ama dia.
tiba-tiba waktu telah memanggilku untuk pulang, suara alarm menandakan jam 7 malam, saya langsung pulang dan langsung ganti celana yg compang camping dengan rambut berantakan, dan baju yang lusut. saya langsung mengendari motor hasil pinjeman sama temen saya langsung pancal motor itu langsung saya pergi untuk bekerja. sampai sekarang saya masih menunggu berita baik dari dia.
_---------T.A.M.A.T-----------___

Sajak Di Atas Jembatan Tua.


Duhai asmara cintaku, aku rindu padamu.
duduklah di atas jembatan tua bersamaku, menenggak sebotol Bir merah, dan sambil ku pandangi asmara cinta yang berkeliaran di ujung sana.
kini aku dan kamu tersapu oleh derai angin pantai melambai ria di ujung selatan.

Jakarta


Jangan engkau bercerita, Jakarta, adalah Kota mati.
Janganlah engkau tengok, Jakarta, itu kota santri.
Jangan lagi engkau mengerti, Jakarta, adalah kota Khalifahnya kaum Islami.
Janganlah pula engkau pelajari, Jakarta, adalah kota Etnik.
JAKARTA.
memang Ibu Kota kita barangkali.
Setelah kemerdekaan usai digelar, doeloe.
JAKARTA
Memang tempat berkumpulnya para kaum Adam dan Hawa.
Membentuk satu aliran, golongan, satu sama lain
Dan
Merebut kekuasan.
JAKARTA.
Bagimu! tempat yang suci.
Sampai-sampai pemimpin yang tidak suci engkau membrangkusnya.
Kenapa.
Engkau masih membiarkan para babi-babi berkeliaran di Jakarta.
JAKARTA.
Barangkali kota pertumbuhan Ekonomi, BAGIMU!
sampai-sampai berebut mahkota harta yang tertimbun di kota Jakarta.
sampai pula jakarta terpenuhi oleh dogma-dogma sampah masyarat.
Yang berserahkan di ujung Jakarta.

SENJA YANG TERTELAN.


Senja berujung larut.
Tertelan oleh bumi ayu.
Berganti silih berganti.
Antara.
sore berujung malam.
Antara
Malam berganti esok hari.
Sampai seterusnya.
Sampai-sampai Mentari tersapu oleh awan hitam.
Kringg...kringg...kring...19x
Bunyi bel telfon dariku,
Dengan nomer baru.
lalu aku angkat telfon ku.
Halluuuu...halluu...halluu.. tuan dan puan.
Ada apa dengan gerangan?
'Aku rindu dalam suaramu" pungkas permaisuri.
lalu aku tak langsung saut menyaut dalam telfon itu.
Terdiam sejenak. Membisu.
sayup-sayup radio tetangga dengan irama akustik, menelan syair-syairku dalam penjuru desa.
Aku tak bisa lagi berucap sepata kata pun dengan permaisuri itu.
Aku bisu sekarang.
Bukan kerna senja tertelan oleh bumi ayu.
Bukan lagi mentari tersapu oleh awan hitam.
Tapi kerna irama akustik yang membungkam suara ku ini.

Sajak di Tepi Pantai.

Aku lihat gelombang asmara di tepi pantai,
Melambai ria kesana kemari.
Menghapus sajak diatas pasir putih.
Menyapu karang-karang cinta ke dasar laut.
Meski matahari sudah kian mulai menenggelamkan.
Namun pancaran sinarnya,
Menembus disela-sela dinding gelombamg asmara..
Aku berdiri diatas pasir putih.
melihat senja sore kian mulai tenggelam.
Barangkali malam sunyi ingin menggantikannya.
suara kicauan burung pun sudah tak mulai terdengar.
Desir angin laut pun sudah kian mulai melambat.
Hanya suara gelombang yang tampak diraut wajah kami.
Senja mulai gelap.
Barangkali Adzan magrib sebentar lagi berkumandang di surau ini.